Kamis, 29 Mei 2008

SUPPLY CHAIN MANAGEMENT (SCM)

Supply chain manajemen atau manajemen rantai suplai merupakan koordinasi antara sumber daya, informasi dan keuangan yang secara struktural bertujuan untuk menghasilkan produk dan kemudian disampaikan kepada konsumen. Rantai suplai ini merupakan susunan jaringan yang rumit dari hubungan dari perusahaan untuk mempertahankan dengan rekan bisnisnya untuk mendapatkan sumber produksi dalam menyampaikan produk hasil jadi kepada konsumen.

Tujuan dari manajemen supply chain adalah untuk menjamin kesatuan gerak dari jumlah dan kwalitas yang memadai pada persediaan yang meliputi banyak hal seperti perencanaan dan komunikasi. Lebih sederhana lagi dapat diartikan bahwa tujuan dari management supply chain adalah untuk memastikan seluruh item barang berada pada tempat dan waktu yang tepat agar dapat memberikan keuntungan yang terbaik dan service kepada customer.Keuntungan dari manajemen supply chain yang efektif adalah untuk mendapatkan kecepatan yang maksimal pada saat barang dan jasa bergerak melalui jalur supply sementara itu terjadi penurunan biaya dan peningkatan nilai tambah untuk service ke customer

Terdapat lima strategi yang dapat dipilih perusahaan untuk melakukan pembelian kepada supplier yaitu adalah sebagai berikut:
1. Banyak Pemasok (Many Supplier)Strategi ini memainkan antara pemasok yang satu dengan pemasok yanglainnya dan membebankan pemasok untuk memenuhi permintaan pembeli. Parapemasok saling bersaing secara agresif. Meskipun banyak pendekatan negosiasiyang digunakan dalam strategi ini, tetapi hubungan jangka panjang bukanmenjadi tujuan. Dalam pendekatan ini, tanggung jawab dibebankan padapemasok untuk mempertahankan teknologi, keahlian, kemampuan ramalan,biaya, kualitas dan pengiriman.
2. Sedikit Pemasok (Few Supplier)Dalam strategi ini, perusahaan mengadakan hubungan jangka panjangdengan para pemasok yang komit. Karena dengan cara ini, pemasok cenderunglebih memahami sasaran-sasaran luas dari perusahaan dan konsumen akhir.Penggunaan hanya beberapa pemasok dapat menciptakan nilai denganmemungkinkan pemasok mempunyai skala ekonomis dan kurva belajar yangmenghasilkan biaya transaksi dan biaya produksi yang lebih rendah.Dengan sedikit pemasok maka biaya mengganti partner besar, sehinggapemasok dan pembeli menghadapi resiko akan menjadi tawanan yang lainnya.Kinerja pemasok yang buruk merupakan salah satu resiko yang dihadapipembeli sehingga pembeli harus memperhatikan rahasia-rahasia dagangpemasok yang berbisnis di luar bisnis bersama.
3. Vertical IntegrationArtinya pengembangan kemampuan memproduksi barang atau jasa yangsebelumnya dibeli, atau dengan benar-benar membeli pemasok atau distributor.Integrasi vertical dapat berupa:a. Integrasi ke belakang (Backward Integration) berarti penguasaankepada sumber daya, misalnya Perusahaan Mobil mengakuisisi PabrikBaja.b. Integrasi kedepan (Forward Integration) berarti penguasaan kepadakonsumennya, misalnya Perusahaan Mobil mengakuisisi Dealer yangsemula sebagai distributornya.
4. Kairetsu Network.Kebanyakan perusahaan manufaktur mengambil jalan tengah antaramembeli dari sedikit pemasok dan integrasi vertical dengan cara misalnyamendukung secara financial pemasok melalui kepemilikan atau pinjaman.Pemasok kemudian menjadi bagian dari koalisi perusahaan yang lebih dikenaldengan kairetsu. Keanggotaannya dalam hubungan jangka panjang oleh sebabitu diharapkan dapat berfungsi sebagai mitra, menularkan keahlian tehnis dankualitas produksi yang stabil kepada perusahaan manufaktur. Para anggotakairetsu dapat beroperasi sebagai subkontraktor rantai dari pemasok yang lebihkecil.
5. Perusahaan Maya (Virtual Company)Perusahan Maya mengandalkan berbagai hubungan pemasok untukmemberikan pelayanan pada saat diperlukan. Perusahaan maya mempunyaibatasan organisasi yang tidak tetap dan bergerak sehingga memungkinkanterciptanya perusahaan yang unik agar dapat memenuhi permintaan pasar yangcenderung berubah. Hubungan yang terbentuk dapat memberikan pelayananjasa diantaranya meliputi pembayaran gaji, pengangkatan karyawan, disainproduk atau distribusinya. Hubungan bisa bersifat jangka pendek maupunjangka panjang, mitra sejati atau kolaborasi, pemasok atau subkontraktor.Apapun bentuk hubungannya diharapkan akan menghasilkan kinerja kelasdunia yang ramping.Keuntungan yang bisa diperoleh diantaranya adalah: keahlian manajemenyang terspesialisasi, investasi modal yang renadh, fleksibilitas dan kecepatan.Hasil yang diharapkan adalah efisiensi.

REFERENSI:
  1. http://ejournal.gunadarma.ac.id/files/A04.pdf
  2. http://graphicophat.org/index.php?option=com
  3. http://3D24+supply+chain+dengan+supplier
  4. http://www.lmfeui.com/uploads/file22-XXX-Februari-2001.PDF.
  5. http://microsite.detik.com/business4sme/online4sme.pdf.
  6. http://zulkhaery.medanlinux.com/archive/artikelikc-source/heru-SCM.doc.

Tidak ada komentar: